Menteri Sosial pemerintahan Jokowi, Khofifah mencanangkan Indonesia bebas prostitusi pada 2019 nanti. Untuk memenuhi target itu penutupan lokalisasi pun mulai dilaksanakan di beberapa daerah. Dan kemungkinan lokalisasi di Jogja juga akan menjadi target untuk ditutup. Target ini sampai ke telinga Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta (PS3Y). Ketua PS3Y, Sarmi, menilai target tersebut harus dibarengi degan solusi konkret bagi para PSK.
“Selama ini selalu ada rencana penutupan tapi tapi tidak dibarengi dengan solusi yang jelas. Kalau memang mau ditutup (lokalisasi), apa yang mau dilakukan pemerintah?,” kritiknya menanggapi target tersebut.
Penutupan di Jogja sendiri jadi contoh gagalnya pemerintah dalam memberikan solusi. Pada 1997 misalnya, lokalisasi di Giwangan ditutup tanpa adanya solusi. “Tapi sekarang pindah ke Sarkem, enggak ada solusi sama sekali,” jelasnya.
Sementara itu Ketua RW 03 Sosrowijayan Kulon Jogja, Sarjono, tak mau berkomentar banyak soal isu penutupan ini. Ia menyatakan akan menyerahkan keputusan pada warga persoalan setuju atau tidaknya penutupan lokalisasi. ” Ditutup atau tidak saya serahkan warga saja soalnya saya dipilih warga jadi Ketua RW,” ungkapnya.
Baca Juga: Mulai Maret, Jalan Prawirotaman dan Tirtodipuran Jogja Akan Dibuat Jalan Searah
Baca Juga: Mulai Maret, Jalan Prawirotaman dan Tirtodipuran Jogja Akan Dibuat Jalan Searah
Namun kalau seandainya ditutup juga, Sarjono juga berharap ada solusi konkret. “Harus ada solusi dan kebijakan harus ada timbal baliknya. Karena mereka juga butuh menghidupi keluarga,” jelasnya.
Sumber: BeritaJogja
Sarkem Akan Ditutup, Perhimpunan PSK Jogja Minta Solusi
4/
5
Oleh
Admin