Tuesday, February 9, 2016

13 Februari 2016, Di Jogja Ada Festival Melupakan Mantan

Setelah sukses dengan penyelenggaraan acara Festival Melupakan Mantan 2015 (FMM2015), M.K.A.J kembali mempersiapkan acara serupa pada tahun 2016. Sedikit berbeda dengan penyelenggaraan FMM2015, kali ini membawa tema:

“MANJING CATUR PUSPANING KALBU”
Poster festival melupakan mantan
FMM kembali mengangkat tema yang berasal dari sengkalan tahun Saka Jawa (tahun 1949, sekaligus sebagai penanda tahun diadakannya acara ini). Ada banyak maksud dari tema ini, namun secara sederhana tema ini dapat diartikan memasuki suatu percakapan/perbincangan hingga ke dalam hati. Melalui tema ini diharapkan dapat merespon fenomena budaya yang terjadi dalam masyarakat, terutama lewat maraknya media sosial yang terkadang membuat solidaritas dan interaksi langsung antar individu menjadi beralih fungsi.

Konsep dasar acara ini masih sama dengan sebelumnya, dengan mengadopsi konsep budaya “larung”. Masyarakat Jawa mengenal budaya ‘Larungan’ yakni membuang energi negatif yang disimbolkan dalam benda-benda dengan maksud menumbuhkan energi postif. Energi inilah yang diharapkan kedepannya hidup yang dijalani bakal lebih baik.
Foto oleh festivalmelupakanmantan.com
Seperti yang sudah dituliskan di atas, Tema acara Festival Melupakan Mantan sendiri didasarkan dari pemaknaan terhadap penanda tahun (candra sengkala) dari tahun kalender Saka Jawa. Maka digunakan candra sengkala sebagai titik awal diciptakannya tema acara Festival Melupakan Mantan yang merujuk dari kebudayaan masa lalu dan menjadikannya sebagai penanda waktu sekaligus refleksi atas berbagai peristiwa besar yang terjadi dalam sejarah peradaban masyarakat kita.

Salah satu penggunaan candra sengkala yang kita dikenal adalah penggunaan candra sengkala Dwi Naga Rasa Tunggal yang menjadi penanda tahun sekaligus penanda peristiwa besar Perjanjian Giyanti sebagai Pecahnya Kerajaan Mataram Islam menjadi dua bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadinigrat. Perlu diingat bahwa dalam penyelenggaraan sebelumnya, kami menandai tema Festival Melupakan Mantan dengan candra sengkala pula yaitu Manggala Karya Ambuka Jagad yang merupakan momen bagi kami untuk membuka gerbang perubahan baru di atas dunia dengan semangat berproses dan berkarya.


Dari tema dan kondisi sosial budaya tersebut, MKAJ kembali menggelar perhelatan Festival Melupakan Mantan dengan tema Manjing Catur Puspaning Kalbu. Tema yang menjadi penanda tahun Saka Jawa yaitu tahun 1949 tersebut juga merupakan sebuah refleksi sebagai upaya untuk mengajak para peserta Festival Melupakan Mantan untuk memasuki obrolan yang lebih dalam dan bermakna. Obrolan tersebut merupakan upaya untuk memaknai bunga hati yang dimiliki oleh setiap manusia. Bunga hati dalam hal ini tak hanya sebatas seorang pujaan hati, namun penghayatan dari hati terdalam sebagai pengenalan jati diri tiap-tiap manusia. Yang, pada dasarnya tema tersebut menjadi doa dan harapan dalam penyelenggaran tahun ini.

Dengan kembali diadakannya acara #FestivalMelupakanMantan ini diharapkan dapat menumbuhkan kreatifitas, respon, serta kecintaan akan kekayaan budaya lokal dan tradisi.

Sumber: festivalmelupakanmantan.com

Artikel Terkait

13 Februari 2016, Di Jogja Ada Festival Melupakan Mantan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email